Cara Menentukan / Menetapkan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) SD, SMP, SMA/SMK
Edukasippkn.com –
Untuk Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi
warga sekolah/madrasah, sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan.
Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah dalam penilaian peserta
didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas KKM maka dianggap
peserta didik tersebut telah tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari.
Sebaliknya jika ditemukan peserta didik mendapat nilai di bawah KKM berarti
perlu adanya perbaikan.
Dalam menentukan KKM mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya: tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran.
Sekolah diharapkan
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal. Yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah
jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas. Selain itu,
tentukan kemampuan atau nilai untuk setiap aspek (komponen) KKM, sesuaikan
dengan kemampuan sebenarnya.
1.
Aspek Kompleksitas
Semakin komplek
(sulit) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya
semakin tinggi. Ini bisa dilihat dari indikator atau tujuan pembelajaran dari
kompetensi tersebut.
Aspek Kompleksitas
(kesulitan dan kerumitan) ini ditentukan bila dalam pelaksanaan pencapaiaan
kompetensi menurut hal-hal sebagai berikut :
a. Pemahaman SDM,
seperti: memahami kompetensi yang harus dicapai siswa dan memiliki pengetahuan
dan kemampuan sesuai bidang studi.
b. Daya kreativitas dan
inovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Waktu yang diperlukan
untuk pencapaian kompetensi (menggunakan metode yang berpariasi)
d. Daya nalar dan
kecermatan siswa yang tinggi.
e. Latihan khusus dengan
bantuan orang lain.
f. Semakin kompleks atau
sukar Kompetisi Dasar(KD) maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD
maka nilainya semakin tinggi.
2.
Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber
daya pendukung maka nilainya semakin tinggi, sebaliknya jika sumber daya
pendukung seperti sarana dan prasarana tidak mendukung nilainya semakin rendah.
Aspek daya dukung ini meliputi
Ketersediaan tenaga SDM (sumber daya manusia) maupun Sarana dan prasarana
pendidikan yang sangat dibutuhkan misalnya : biaya operasional pendidikan
(BOP), Manajemen Sekolah/Madrasah, serta kepedulian stakeholdersekolah/madrasah.
3.
Aspek Intake
Intake adalah
kemampuan awal peserta didik, bisa dilihat dari hasil sebelumnya atau pre test.
Semakin tinggi rata-rata kemampuan awal peserta didik maka nilainya semakin
tinggi.
Kemampuan rata-rata
yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi : Hasil seleksi PSB, SKHU, dan
nilai Rapor.
Nilai KKM setiap KD
diperoleh dari rata-rata nilai ketiga aspek di atas. Misalnya sebuah KD
ditentukan nila kompleksitasnya 70, sumber daya pendukung 60, dan intakenya 80
maka nilai KKM dari KD tersebut adalah 70 [(70+60+80)/3=70]. Sedangkan untuk
menentukan KKM mata pelajaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh KKM KD, lalu
dibagi dengan jumlah KD (rata-ratanya).
KKM setiap mata
pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya
dukung, dan potensi peserta didik. Begitu pun juga dengan setiap kelas / bidang
studi, tidak sama dan ditentukan oleh masing-masing guru kelas atau guru bidang
studi.
Demikian petunjuk /
panduan cara menentukan / menetapkan KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) SD, SMP,
SMA/SMK. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar